Kata kata yang digunakan dalam reklame harus tepat sasaran. Keberhasilan sebuah iklan tak hanya bergantung pada kreativitas visual, tetapi juga pada kekuatan kata-kata yang mampu membangkitkan emosi, menggugah rasa ingin tahu, dan akhirnya, mendorong konsumen untuk membeli produk. Dari pemilihan diksi yang tepat hingga penggunaan majas yang efektif, setiap kata harus dipertimbangkan secara matang untuk mencapai target audiens. Mulai dari iklan produk kecantikan yang menjanjikan kulit bersinar hingga iklan layanan keuangan yang menjamin masa depan aman, pemilihan kata-kata yang tepat menjadi kunci keberhasilan. Bahkan, kata-kata yang salah bisa berakibat fatal, menimbulkan kontroversi dan kerugian besar bagi perusahaan.
Pemilihan kata dalam iklan merupakan ilmu tersendiri. Memahami psikologi konsumen dan tren bahasa terkini menjadi modal utama dalam menyusun kalimat iklan yang efektif. Baik iklan yang menggunakan bahasa formal atau informal, deskriptif atau persuasif, semuanya harus disesuaikan dengan target pasar dan media penayangan. Penggunaan humor, metafora, atau personifikasi juga bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian, namun tetap harus memperhatikan konteks dan nilai-nilai budaya. Dengan kata lain, menciptakan iklan yang sukses adalah sebuah seni yang membutuhkan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam akan bahasa dan target pasar.
Pemilihan Kata dalam Reklame yang Efektif
Kata-kata, sekilas tampak sederhana, namun memegang peranan krusial dalam keberhasilan sebuah iklan. Ketepatan pemilihan diksi mampu membangkitkan emosi, membentuk persepsi, dan pada akhirnya, mendorong konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Artikel ini akan mengupas bagaimana pemilihan kata yang tepat dapat menjadi senjata ampuh dalam dunia periklanan, mulai dari produk kecantikan hingga layanan keuangan. Penggunaan kata yang tepat, baik yang deskriptif maupun persuasif, menjadi kunci untuk menjangkau target audiens secara efektif dan mengoptimalkan dampak kampanye iklan.
Kata-Kata Efektif dalam Iklan Produk Kecantikan
Pemilihan kata dalam iklan produk kecantikan berfokus pada membangun kepercayaan dan menjanjikan transformasi. Berikut sepuluh kata yang sering digunakan, disertai alasannya: “Melembapkan,” “Mencerahkan,” “Menutrisi,” “Anti-aging,” “Memperbaiki,” “Memudarkan,” “Halus,” “Kenyal,” “Bercahaya,” dan “Alami.” Kata-kata tersebut dipilih karena mampu menciptakan citra positif, menonjolkan manfaat produk, dan mengarahkan pada hasil yang diinginkan konsumen, yaitu kulit yang sehat dan cantik. Penggunaan kata-kata ini secara konsisten dan tepat sasaran akan menciptakan daya tarik yang kuat bagi konsumen.
Kata-Kata Pembangkit Emosi Positif dalam Iklan Makanan
Kata-kata dalam iklan makanan harus mampu membangkitkan selera dan menciptakan pengalaman emosional yang positif. Lima kata yang efektif adalah: “Lezat,” “Nikmat,” “Menggugah selera,” “Menyegarkan,” dan “Mewah.” Contoh penggunaannya: “Rasakan kelezatan cokelat premium yang meleleh di lidah Anda,” “Nikmati kesegaran jus buah tropis yang menyegarkan di siang hari,” “Hidangan mewah ini akan memanjakan indra pengecap Anda,” “Sajian menggugah selera yang siap membangkitkan semangat Anda,” dan “Coba sensasi lezatnya makanan ini, dijamin bikin ketagihan!” Kata-kata ini mampu menciptakan asosiasi positif dengan makanan dan mendorong konsumen untuk mencobanya.
Perbandingan Kata Deskriptif dan Persuasif dalam Iklan Mobil
Jenis Kata | Contoh Kata | Deskripsi | Efek pada Pembaca |
---|---|---|---|
Deskriptif | Tangguh, Bertenaga, Elegan, Canggih, Aman | Menjelaskan fitur dan karakteristik mobil secara faktual. | Memberikan informasi objektif tentang spesifikasi mobil. |
Persuasif | Mewah, Premium, Eksklusif, Prestise, Impian | Menekankan nilai dan manfaat emosional kepemilikan mobil. | Membangkitkan keinginan dan menciptakan citra positif terhadap mobil. |
Deskriptif | Irit bahan bakar, Ramah lingkungan, Berteknologi tinggi | Menjelaskan fitur dan keunggulan teknis mobil secara detail. | Menarik minat konsumen yang mementingkan efisiensi dan teknologi. |
Pengaruh Pemilihan Kata terhadap Persepsi Konsumen pada Iklan Minuman
Pemilihan kata dalam iklan minuman sangat mempengaruhi persepsi konsumen. Misalnya, penggunaan kata “segar” akan menciptakan kesan minuman yang mampu menghilangkan dahaga dan menyegarkan tubuh. Kata “premium” akan menciptakan persepsi minuman berkualitas tinggi dan eksklusif. Sedangkan kata “alami” akan menciptakan kesan minuman sehat dan bebas bahan kimia. Ketiga kata tersebut, bila digunakan secara tepat, akan membentuk citra produk yang kuat di benak konsumen dan mendorong pembelian.
Perbedaan Dampak Penggunaan Kata Formal dan Informal dalam Iklan Layanan Jasa Keuangan
Iklan layanan jasa keuangan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pemilihan kata. Gaya bahasa formal, misalnya, “Investasikan masa depan Anda dengan bijak,” menciptakan kesan profesionalisme, kepercayaan, dan keamanan. Sebaliknya, gaya bahasa informal, seperti “Mudah, cepat, dan aman, urus keuangan Anda sekarang juga!”, menciptakan kesan yang lebih ramah dan mudah diakses, cocok untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan kurang familiar dengan produk keuangan. Pemilihan gaya bahasa harus disesuaikan dengan target audiens dan citra merek yang ingin dibangun.
Pengaruh Gaya Bahasa terhadap Pesan Reklame
Gaya bahasa dalam reklame bukan sekadar pilihan estetika; ia merupakan instrumen kunci yang menentukan keberhasilan pesan iklan dalam mencapai target audiens. Pilihan kata, struktur kalimat, hingga penggunaan majas, semuanya berperan krusial dalam membentuk persepsi dan respon konsumen. Ketepatan penggunaan gaya bahasa akan menentukan apakah iklan tersebut mampu membujuk, menginformasikan, atau menghibur, bahkan sekaligus, menciptakan ikatan emosional yang kuat antara produk dan konsumen. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut bagaimana berbagai gaya bahasa memengaruhi efektivitas pesan reklame, dengan contoh-contoh konkret dari berbagai jenis produk.
Penggunaan Majas dalam Iklan Produk Elektronik
Majas, seperti metafora, personifikasi, dan hiperbola, memberikan dimensi baru pada pesan iklan, membuatnya lebih menarik dan mudah diingat. Kemampuan majas untuk menciptakan citra yang hidup dan imajinatif sangat efektif, terutama dalam dunia iklan yang penuh persaingan. Berikut beberapa contoh penerapannya dalam iklan produk elektronik:
- Metafora: “Layar AMOLED Galaxy S23 Ultra; kanvas yang menghadirkan warna hidup ke dalam genggaman Anda.” Metafora ini membandingkan layar ponsel dengan kanvas, mengarah pada asosiasi kualitas gambar yang luar biasa dan pengalaman visual yang artistik.
- Personifikasi: “Headset Sony WH-1000XM5; mendengarkan musik seakan berbincang langsung dengan artisnya.” Personifikasi ini memberikan jiwa pada produk, menggambarkan pengalaman mendengarkan musik yang begitu imersif dan personal.
- Hiperbola: “Kecepatan prosesor laptop ASUS ROG Zephyrus G14; secepat kilat, menyelesaikan tugas Anda dalam sekejap mata!” Hiperbola ini secara dramatis menekankan kecepatan prosesor, menciptakan kesan yang kuat dan mengesankan.
Contoh Kalimat Iklan dengan Gaya Bahasa Persuasif, Informatif, dan Menyenangkan
Keefektifan sebuah iklan sangat bergantung pada gaya bahasa yang digunakan. Gaya persuasif mendorong pembelian, gaya informatif memberikan detail produk, sementara gaya menghibur menciptakan daya tarik emosional.
- Persuasif: “Dapatkan Galaxy S23 Ultra sekarang juga dan rasakan perbedaannya! Kualitas kamera terbaik di kelasnya menanti Anda.” Kalimat ini langsung mengajak konsumen untuk membeli dengan menekankan keunggulan produk.
- Informatif: “Laptop ASUS ROG Zephyrus G14 dilengkapi prosesor AMD Ryzen 9 6900HS, RAM 16GB, dan SSD 1TB. Sangat cocok untuk para gamer dan kreator konten.” Kalimat ini fokus pada spesifikasi teknis produk, memberikan informasi detail yang dibutuhkan konsumen.
- Menyenangkan: “Headset Sony WH-1000XM5; dunia Anda, musik Anda, tanpa gangguan. Nikmati kualitas suara terbaik dengan desain yang nyaman dan stylish.” Kalimat ini menggunakan bahasa yang ringan dan menarik, menciptakan kesan positif pada produk.
Penggunaan Humor dalam Iklan Produk Perawatan Rumah Tangga
Humor dapat meningkatkan daya tarik iklan dengan menciptakan kesan yang menyenangkan dan mudah diingat. Dengan menyisipkan unsur humor yang relevan, iklan dapat lebih mudah diterima dan diingat oleh konsumen. Misalnya, iklan pembersih lantai yang menampilkan tokoh kartun yang berantakan sebelum menggunakan produk, lalu bersih dan rapi setelahnya, dapat menimbulkan kesan humor yang positif. Humor yang cerdas dan relevan akan meningkatkan engagement dan brand recall.
Pengaruh Bahasa Tubuh dalam Iklan Video
Bahasa tubuh dalam iklan video sangat penting untuk menyampaikan pesan secara efektif. Ekspresi wajah, gestur, dan postur tubuh model dapat memperkuat pesan iklan dan menciptakan koneksi emosional dengan penonton.
- Contoh 1: Iklan parfum yang menampilkan model dengan ekspresi wajah percaya diri dan gestur anggun akan menciptakan kesan mewah dan elegan pada produk.
- Contoh 2: Iklan minuman olahraga yang menampilkan model yang energik dan aktif saat berolahraga akan mengasosiasikan produk dengan gaya hidup sehat dan aktif.
Iklan Sepatu Olahraga dengan Gaya Bahasa Berbeda
Berikut tiga iklan singkat untuk sepatu olahraga yang sama, masing-masing menggunakan gaya bahasa berbeda:
Gaya Bahasa | Iklan |
---|---|
Persuasif | Raih prestasi puncakmu dengan sepatu X! Kinerja maksimal, kenyamanan luar biasa. Beli sekarang! |
Informatif | Sepatu X dirancang dengan teknologi sol inovatif untuk daya tahan dan kenyamanan optimal. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi. |
Menyenangkan | Sepatu X: Langkahmu, petualanganmu! Nyaman, stylish, dan siap menaklukkan dunia. |
Kesesuaian Kata dengan Target Audiens
Pemilihan kata dalam iklan merupakan elemen krusial yang menentukan keberhasilan kampanye. Kata-kata yang tepat sasaran mampu menciptakan koneksi emosional dan mendorong tindakan yang diinginkan dari audiens. Ketepatan ini bergantung pada pemahaman mendalam terhadap karakteristik demografis dan psikografis target pasar. Menggunakan bahasa yang tidak sesuai akan menyebabkan pesan iklan menjadi kurang efektif, bahkan bisa berdampak negatif.
Kata-kata Tepat Sasar untuk Berbagai Kelompok Usia
Penting untuk memilih diksi yang selaras dengan pemahaman dan preferensi bahasa dari setiap kelompok usia. Anak-anak usia 6-12 tahun memiliki kosakata dan pemahaman yang berbeda dengan orang dewasa berusia 35-50 tahun. Berikut beberapa contohnya:
- Anak-anak (6-12 tahun): “Seru!”, “Asik!”, “Hadiah!”, “Petualangan!”, “Superhero!”. Kata-kata ini singkat, lugas, dan menggugah rasa ingin tahu serta imajinasi mereka.
- Orang dewasa (35-50 tahun): “Kualitas”, “Keunggulan”, “Kepercayaan”, “Prestise”, “Investasi”. Kalimat yang ditujukan untuk kelompok ini cenderung menekankan manfaat jangka panjang, keandalan, dan nilai.
Kalimat Iklan untuk Berbagai Profesi, Kata kata yang digunakan dalam reklame harus
Penggunaan bahasa yang efektif juga harus mempertimbangkan profesi target audiens. Mahasiswa, pekerja kantoran, dan ibu rumah tangga memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang berbeda, sehingga membutuhkan pendekatan komunikasi yang terpersonalisasi.
- Mahasiswa: “Raih prestasi akademikmu dengan [produk]! Dapatkan diskon khusus untuk mahasiswa.” Kalimat ini menyoroti manfaat akademik dan penawaran khusus yang menarik bagi mahasiswa.
- Pekerja Kantoran: “Tingkatkan produktivitas kerjamu dengan [produk]! Efisiensi dan kemudahan dalam satu genggaman.” Fokus pada efisiensi dan kemudahan penggunaan akan menarik bagi pekerja kantoran yang sibuk.
- Ibu Rumah Tangga: “Mudahkan pekerjaan rumahmu dengan [produk]! Waktu luang lebih banyak untuk keluarga tercinta.” Menekankan penghematan waktu dan manfaat keluarga akan sangat relevan bagi ibu rumah tangga.
Pengaruh Demografis dan Psikografis terhadap Pilihan Kata
Perbedaan demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi) dan psikografis (gaya hidup, nilai, minat, kepribadian) secara signifikan mempengaruhi pilihan kata dalam iklan. Audiens yang lebih muda cenderung merespon baik terhadap bahasa yang informal dan kekinian, sementara audiens yang lebih tua mungkin lebih menghargai bahasa yang formal dan terpercaya. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menciptakan pesan iklan yang efektif dan resonan. Misalnya, iklan untuk produk kecantikan yang ditargetkan pada wanita muda mungkin menggunakan bahasa yang lebih playful dan trendi, sedangkan iklan yang sama untuk wanita yang lebih tua mungkin menekankan kualitas dan manfaat anti-aging.
Strategi Pemilihan Kata untuk Milenial dan Gen Z
Milenial dan Gen Z memiliki preferensi komunikasi yang unik. Berikut beberapa strategi pemilihan kata yang efektif untuk menarik perhatian mereka:
- Gunakan bahasa yang autentik dan relatable: Hindari bahasa yang kaku dan formal. Gunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami dan dihubungkan dengan kehidupan mereka.
- Tampilkan nilai-nilai yang mereka yakini: Milenial dan Gen Z sangat peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Tunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda selaras dengan nilai-nilai tersebut.
- Manfaatkan humor dan kreativitas: Gunakan humor yang relevan dan kreatif untuk membuat iklan Anda lebih menarik dan memorable. Jangan takut untuk bereksperimen dengan format dan gaya yang berbeda.
Perbandingan Pemilihan Kata untuk Pria dan Wanita
Gender | Contoh Kata | Deskripsi | Alasan Pemilihan |
---|---|---|---|
Pria | Kekuatan, Performa, Ketahanan | Kata-kata yang menekankan kemampuan dan daya tahan. | Menarik perhatian pria yang cenderung menghargai kualitas dan fungsi produk. |
Wanita | Kecantikan, Elegan, Keanggunan | Kata-kata yang berkaitan dengan estetika dan penampilan. | Menarik perhatian wanita yang cenderung memperhatikan penampilan dan kesan visual. |
Pria | Praktis, Efisien, Inovatif | Kata-kata yang menonjolkan kepraktisan dan teknologi. | Menarik minat pria yang menghargai solusi praktis dan teknologi canggih. |
Wanita | Kemewahan, Kenyamanan, Kehalusan | Kata-kata yang menekankan sensasi dan pengalaman. | Menarik minat wanita yang mencari pengalaman yang menyenangkan dan nyaman. |
Pria | Tangguh, Andal, Terpercaya | Kata-kata yang menonjolkan kehandalan dan kepercayaan. | Menarik minat pria yang menghargai kualitas dan keandalan produk. |
Wanita | Cantik, Menawan, Sempurna | Kata-kata yang menekankan keindahan dan kesempurnaan. | Menarik minat wanita yang ingin tampil cantik dan percaya diri. |
Aspek-Aspek Lain yang Mempengaruhi Pemilihan Kata dalam Reklame
Pemilihan kata dalam reklame bukan sekadar urusan estetika bahasa. Ia merupakan strategi komunikasi yang krusial, menentukan keberhasilan sebuah produk atau jasa untuk menjangkau dan mempengaruhi target audiens. Faktor-faktor di luar tata bahasa dan pilihan diksi yang tepat turut berperan signifikan dalam membentuk pesan iklan yang efektif dan berkesan. Pemahaman mendalam terhadap nilai budaya, tren bahasa, konteks media, serta potensi risiko akan meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan dampak kampanye.
Pengaruh Nilai Budaya dan Sosial
Nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat Indonesia sangat beragam dan memengaruhi pilihan kata dalam reklame. Iklan yang efektif harus mempertimbangkan hal ini agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan reaksi negatif. Misalnya, penggunaan bahasa Jawa yang halus dan santun mungkin cocok untuk iklan produk tradisional di Jawa Tengah, sementara iklan produk modern yang ditujukan kepada generasi muda di perkotaan cenderung menggunakan bahasa yang lebih kasual dan kekinian. Iklan minuman teh manis yang menggunakan bahasa gaul seperti “Mantul!” akan berbeda pendekatannya dengan iklan batik tulis yang menekankan nilai kemewahan dan tradisi. Kepekaan terhadap konteks budaya lokal sangatlah penting. Kesalahan dalam pemilihan kata bisa berujung pada kampanye yang kurang efektif, bahkan kontraproduktif.
Pengaruh Tren Bahasa Gaul
Generasi muda, sebagai target pasar utama banyak produk, memiliki bahasa dan budaya tersendiri yang tercermin dalam penggunaan bahasa gaul. Iklan yang ditujukan kepada segmen ini perlu menggunakan bahasa yang relevan dan mudah dipahami. Penggunaan kata-kata gaul seperti “aesthetic,” “receh,” atau “mungkin” bisa menjadi strategi yang efektif untuk menarik perhatian, asalkan digunakan secara tepat dan tidak terkesan dipaksakan. Contohnya, iklan minuman kekinian mungkin menggunakan tagline seperti “Minuman hits, bikin hari-harimu anti-gabut!” untuk menarik perhatian kalangan muda. Namun, penting diingat bahwa tren bahasa gaul bersifat dinamis dan cepat berubah. Strategi pemasaran perlu beradaptasi secara cepat untuk tetap relevan.
Pengaruh Konteks Iklan (Media Penayangan)
Media penayangan iklan sangat memengaruhi pilihan kata yang digunakan. Iklan di televisi, misalnya, membutuhkan bahasa yang singkat, padat, dan mudah diingat. Kata-kata yang dipilih harus dapat disampaikan dengan jelas dan cepat agar pesan iklan tersampaikan secara efektif. Sebaliknya, iklan di media cetak seperti majalah atau koran dapat menggunakan bahasa yang lebih panjang dan detail. Iklan di media sosial, dengan karakteristiknya yang lebih interaktif, membutuhkan bahasa yang lebih informal dan personal. Ilustrasi deskriptifnya adalah iklan layanan masyarakat tentang bahaya narkoba yang ditayangkan di televisi akan menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh semua kalangan, berbeda dengan iklan yang sama di media cetak yang dapat dilengkapi dengan data statistik dan penjelasan lebih rinci. Pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks media akan meningkatkan daya jangkau dan efektivitas iklan.
Potensi Masalah Akibat Penggunaan Kata yang Tidak Tepat
Penggunaan kata-kata yang tidak tepat dalam reklame dapat menimbulkan kontroversi dan bahkan pelecehan. Contoh pertama, penggunaan kata-kata yang bersifat diskriminatif terhadap gender, ras, atau agama dapat memicu reaksi negatif dari masyarakat dan merusak citra merek. Contoh kedua, lelucon yang dianggap tidak sensitif atau merendahkan kelompok tertentu dapat menimbulkan kontroversi dan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi pembuat iklan untuk melakukan riset dan mempertimbangkan dampak sosial dari setiap kata yang digunakan. Proses penyaringan dan verifikasi dari berbagai pihak sangat krusial sebelum kampanye iklan diluncurkan.
Pentingnya Pemilihan Kata yang Cermat dan Strategis
Pemilihan kata yang cermat dan strategis dalam pembuatan reklame merupakan kunci keberhasilan sebuah kampanye pemasaran. Ketepatan pemilihan kata tidak hanya memastikan pesan iklan tersampaikan dengan jelas, tetapi juga membangun citra merek yang positif dan membangun kepercayaan dengan konsumen. Memahami nuansa budaya, tren bahasa, konteks media, dan potensi risiko adalah langkah penting dalam menciptakan reklame yang efektif dan menghindari kontroversi. Penggunaan bahasa yang tepat akan meningkatkan daya tarik, kredibilitas, dan dampak positif iklan terhadap target audiens.
Ringkasan Penutup: Kata Kata Yang Digunakan Dalam Reklame Harus
Kesimpulannya, kata-kata dalam reklame bukan sekadar kumpulan huruf, melainkan alat yang ampuh untuk mempengaruhi persepsi dan perilaku konsumen. Ketepatan pemilihan kata, yang disesuaikan dengan target audiens, gaya bahasa, dan konteks penayangan, akan menentukan keberhasilan sebuah kampanye iklan. Penggunaan kata-kata yang cermat dan strategis bukan hanya akan meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun citra merek yang positif dan berkesan di benak konsumen. Kegagalan dalam hal ini dapat berdampak buruk, bahkan berujung pada kerugian finansial dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, investasi pada pemilihan kata yang tepat merupakan investasi yang sangat berharga bagi setiap bisnis.
Kata-kata dalam reklame harus tepat sasaran dan memikat, menawarkan nilai jual yang kuat. Bayangkan, jika Anda ingin mempromosikan prospek karir di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Anda perlu menjangkau calon mahasiswa yang berminat. Informasi mengenai universitas swasta yang ada jurusan K3 bisa menjadi daya tarik utama. Oleh karena itu, pemilihan diksi yang tepat, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan menonjolkan keunggulan jurusan tersebut, menjadi kunci keberhasilan kampanye reklame Anda.
Intinya, kata-kata yang digunakan harus efektif dalam menggaet target audiens.
Kata-kata dalam iklan harus tepat sasaran, memikat, dan efektif. Bayangkan, sebuah iklan game online yang sukses, tergantung bukan hanya pada grafiknya, tapi juga pada pemilihan kata yang tepat. Pertanyaan yang mungkin muncul di benak para pemain adalah, “lalu, kapan FF di tutup ?”, sementara iklannya masih gencar beredar? Ini menunjukkan betapa pentingnya kata-kata yang digunakan, bahkan dalam konteks pertanyaan seputar masa depan game tersebut.
Pemilihan diksi yang tepat dalam iklan, pada akhirnya, akan menentukan kesuksesan kampanye pemasaran produk tersebut.
Kata-kata dalam reklame harus tepat sasaran, memikat, dan efektif. Analogi sederhana: membangun benteng kokoh memerlukan kerja sama tim yang solid, persis seperti membaca artikel ini mengapa kita harus bekerja sama saat bermain bentengan untuk memahami pentingnya sinergi. Begitu pula, pemilihan diksi yang tepat dalam iklan, ibarat strategi membangun benteng yang kuat, akan menentukan keberhasilan kampanye pemasaran.
Maka, kata-kata yang digunakan dalam reklame harus memiliki daya pikat yang mampu membidik target pasar secara akurat.