Mengapa ayam harus dirawat dengan baik

Mengapa Ayam Harus Dirawat dengan Baik?

Mengapa ayam harus dirawat dengan baik? Pertanyaan ini mungkin tampak sederhana, namun jawabannya berdampak luas, mulai dari kesehatan hewan hingga ekonomi peternak. Bayangkan ayam yang sehat, berproduksi optimal, dan hidup nyaman—itulah gambaran ideal yang dicapai dengan perawatan yang tepat. Sebaliknya, pengabaian perawatan berujung pada kerugian ekonomi, penurunan kualitas produk, dan bahkan penderitaan hewan. Dari segi kesehatan, ayam yang kurang nutrisi rentan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas telur dan daging. Kebersihan kandang dan kepadatan populasi juga berperan penting; kandang yang kotor menjadi sarang penyakit, sementara kepadatan tinggi memicu stres dan persaingan sumber daya. Memahami semua aspek ini—nutrisi, kesehatan, kesejahteraan, dan pengelolaan kandang—adalah kunci keberhasilan peternakan ayam yang berkelanjutan dan etis.

Perawatan ayam yang baik bukan sekadar memberi makan dan minum. Ini mencakup pemahaman mendalam tentang kebutuhan biologis ayam, mulai dari jenis pakan yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan hingga memastikan ketersediaan air bersih dan lingkungan hidup yang higienis. Praktik peternakan yang baik tidak hanya meningkatkan produktivitas—baik dalam jumlah telur maupun kualitas daging—tapi juga menjamin kesejahteraan ayam. Bayangkan betapa signifikannya dampak ekonomi jika setiap ayam dalam satu peternakan menghasilkan telur atau daging berkualitas tinggi secara konsisten. Investasi dalam perawatan yang baik akan berbuah keuntungan jangka panjang, meningkatkan pendapatan peternak dan menjamin keberlanjutan usaha.

Kesehatan Ayam dan Dampak Perawatan yang Buruk

Mengapa ayam harus dirawat dengan baik

Perawatan ayam yang buruk berdampak signifikan terhadap kesehatan dan produktivitasnya. Kesejahteraan ayam, baik secara individu maupun populasi, merupakan kunci keberhasilan peternakan. Keuntungan ekonomi dan kualitas produk tergantung pada kesehatan unggas yang optimal. Kurangnya perhatian terhadap aspek kesehatan dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar.

Dampak Kekurangan Nutrisi terhadap Kesehatan Ayam

Defisiensi nutrisi merupakan faktor utama penyebab berbagai masalah kesehatan pada ayam. Kekurangan protein, misalnya, dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, bulu kusam, dan penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sementara itu, kekurangan vitamin dan mineral esensial dapat memicu berbagai penyakit metabolik, mengakibatkan penurunan produksi telur, dan meningkatkan angka kematian. Kondisi ini tidak hanya merugikan peternak secara ekonomi, tetapi juga menimbulkan masalah etika terkait kesejahteraan hewan. Pemberian pakan yang berkualitas dan seimbang merupakan kunci utama dalam mencegah masalah ini.

Produksi Telur dan Daging: Mengapa Ayam Harus Dirawat Dengan Baik

Mengapa ayam harus dirawat dengan baik

Perawatan ayam yang baik bukan sekadar soal memberi makan dan minum. Ini investasi jangka panjang yang berdampak signifikan pada produktivitas dan profitabilitas usaha peternakan. Kualitas perawatan berbanding lurus dengan jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan, serta bobot dan kualitas daging ayam yang siap panen. Investasi kecil di awal dapat berbuah keuntungan besar di kemudian hari, sebuah efisiensi yang tak boleh diabaikan dalam konteks bisnis peternakan modern.

Pengaruh Perawatan Terhadap Produksi Telur

Perawatan ayam yang optimal, meliputi pemberian pakan bergizi seimbang, manajemen kandang yang baik (ventilasi, kebersihan, dan kepadatan populasi), serta pengawasan kesehatan secara berkala, akan meningkatkan jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan. Ayam yang sehat dan terawat baik akan bertelur lebih banyak dan konsisten, dengan cangkang telur yang kuat dan kuning telur yang berwarna cerah, menunjukkan kandungan nutrisi yang optimal. Sebaliknya, ayam yang kurang terawat cenderung menghasilkan telur lebih sedikit, dengan kualitas yang lebih rendah, bahkan berpotensi mengalami penurunan produksi telur secara drastis. Contohnya, ayam yang dipelihara di kandang yang kotor dan lembap akan rentan terhadap penyakit, sehingga produksi telurnya menurun.

Peningkatan Produktivitas Daging Ayam

Perawatan yang baik juga berperan krusial dalam meningkatkan produktivitas daging ayam. Pemberian pakan yang tepat, sesuai dengan fase pertumbuhan ayam, akan menghasilkan pertumbuhan otot yang optimal dan bobot badan yang ideal pada saat panen. Manajemen kesehatan yang baik, termasuk vaksinasi dan pencegahan penyakit, akan meminimalisir angka kematian dan memastikan pertumbuhan ayam yang sehat dan maksimal. Ayam yang dirawat dengan baik akan memiliki tingkat konversi pakan yang lebih efisien, artinya mereka membutuhkan lebih sedikit pakan untuk menghasilkan berat badan yang sama dibandingkan ayam yang dirawat buruk. Ini berdampak langsung pada penghematan biaya produksi.

Perbandingan Ayam Terawat dan Tidak Terawat

Mari kita bandingkan: Sebuah peternakan dengan 100 ekor ayam yang dirawat baik dapat menghasilkan rata-rata 80 telur per hari dengan kualitas prima, dan bobot ayam potong mencapai 2 kg per ekor pada usia panen. Sebaliknya, peternakan dengan perawatan buruk, dengan jumlah ayam yang sama, mungkin hanya menghasilkan 50 telur per hari dengan kualitas yang lebih rendah dan bobot ayam potong hanya mencapai 1,5 kg per ekor. Perbedaan ini menunjukkan betapa signifikannya dampak perawatan terhadap hasil produksi.

Baca Juga  Hak dan Kewajiban Harus Dijalankan Penuh

Hubungan Perawatan Ayam dan Keuntungan Ekonomi

Perawatan ayam yang baik berdampak positif pada keuntungan ekonomi peternak. Meningkatnya produksi telur dan daging berarti peningkatan pendapatan. Efisiensi penggunaan pakan mengurangi biaya operasional. Angka kematian ayam yang rendah meminimalisir kerugian. Semua faktor ini berkontribusi pada peningkatan profitabilitas usaha peternakan. Secara ringkas, keuntungan dapat dilihat dari peningkatan volume produksi, penurunan biaya operasional, dan peningkatan kualitas produk.

“Investasi pada kesehatan dan kesejahteraan ayam adalah investasi yang cerdas. Ayam yang sehat dan terawat akan menghasilkan produktivitas yang optimal, dan ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan keberlanjutan usaha peternakan,” kata Dr. Budi, pakar peternakan dari Universitas X.

Kesejahteraan Ayam: Kunci Produktivitas dan Etika Peternakan

Perawatan ayam yang baik bukan sekadar soal menghasilkan telur atau daging yang melimpah. Lebih dari itu, kesejahteraan ayam merupakan kunci keberlanjutan industri peternakan, menjamin produktivitas yang optimal sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan kemanusiaan. Praktik peternakan yang memperhatikan aspek kesejahteraan hewan terbukti mampu meningkatkan produktivitas, mengurangi angka kematian, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Sebaliknya, pengabaian kesejahteraan ayam berdampak negatif secara ekonomi dan etika, menimbulkan kerugian finansial dan citra buruk bagi industri.

Kebutuhan Dasar Ayam untuk Kesejahteraan Optimal, Mengapa ayam harus dirawat dengan baik

Ayam, seperti makhluk hidup lainnya, memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan optimal. Pemenuhan kebutuhan ini menjadi landasan utama dalam membangun sistem peternakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Keberhasilan peternakan modern tak hanya diukur dari segi kuantitas produksi, namun juga dari kualitas hidup hewan yang dipelihara.

Produksi telur dan daging ayam berkualitas bergantung pada perawatan yang optimal. Bayangkan, sebuah peternakan ayam yang sukses ibarat institusi pendidikan yang terkelola baik; keduanya membutuhkan perencanaan matang dan pengawasan ketat. Memahami pentingnya perawatan ayam, seperti yang dijelaskan lebih detail dalam uraian tentang apa itu institusi pendidikan , akan berdampak pada hasil akhir. Sama halnya dengan sistem pendidikan yang efektif, perawatan ayam yang baik menghasilkan produktivitas tinggi dan kualitas produk yang terjamin, menguntungkan baik peternak maupun konsumen.

  • Makanan bergizi seimbang: Pakan ayam harus mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai dengan fase pertumbuhan dan produktivitasnya. Defisiensi nutrisi dapat menyebabkan penurunan produktivitas, penyakit, dan kematian.
  • Akses air bersih yang cukup: Air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan dan metabolisme ayam. Ketersediaan air yang cukup dan bersih mencegah dehidrasi dan penyakit.
  • Tempat berlindung yang aman dan nyaman: Kandang ayam harus dirancang untuk memberikan perlindungan dari cuaca ekstrem, predator, dan penyakit. Kandang yang nyaman dan luas mengurangi stres pada ayam.
  • Kebebasan bergerak yang memadai: Ayam membutuhkan ruang gerak yang cukup untuk melakukan perilaku alami seperti bertengger, berjemur, dan berinteraksi sosial. Kandang yang terlalu padat dapat meningkatkan stres dan penyakit.
  • Perlindungan dari penyakit dan predator: Praktik biosekuriti yang ketat, vaksinasi, dan pengelolaan hama yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam dan mencegah wabah penyakit.

Praktik Peternakan yang Baik dan Kesejahteraan Ayam

Penerapan praktik peternakan yang baik (Good Agricultural Practices/GAP) secara signifikan meningkatkan kesejahteraan ayam. GAP mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bibit unggul hingga pengelolaan limbah. Penerapannya secara konsisten dapat menghasilkan ayam yang sehat, produktif, dan berumur panjang.

Produktivitas ayam, seperti halnya perekonomian suatu negara, sangat bergantung pada pengelolaan yang baik. Perawatan ayam yang optimal menghasilkan daging dan telur berkualitas tinggi, sebagaimana fokus Singapura pada perdagangan dan industri—baca selengkapnya di sini jelaskan mengapa negara singapura lebih berfokus pada perdagangan dan industri —menghasilkan kemakmuran ekonomi. Analogi ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap detail, dari manajemen peternakan hingga strategi kebijakan negara, merupakan kunci keberhasilan.

Dengan demikian, investasi pada kesehatan dan kesejahteraan ayam akan berdampak langsung pada kualitas produk dan keuntungan ekonomi, sama halnya dengan strategi pembangunan berkelanjutan Singapura yang terukur dan terencana.

Aspek Praktik Peternakan yang Baik Praktik Peternakan yang Buruk
Kandang Luas, bersih, ventilasi baik, dilengkapi tempat bertengger dan berjemur Sempit, kotor, ventilasi buruk, tanpa tempat bertengger dan berjemur
Pakan Bergizi seimbang, sesuai fase pertumbuhan Kurang gizi, kualitas rendah
Air Bersih, tersedia cukup Kotor, terbatas
Kesehatan Vaksinasi rutin, biosekuriti ketat Kurang vaksinasi, sanitasi buruk

Program Perawatan Ayam yang Berbasis Kesejahteraan

Merancang program perawatan ayam yang memperhatikan kesejahteraan mereka membutuhkan pendekatan holistik. Program ini harus mencakup semua aspek kebutuhan dasar ayam, serta strategi untuk meminimalkan stres dan penyakit.

  1. Monitoring kesehatan rutin: Pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit sejak dini.
  2. Pengelolaan pakan yang tepat: Pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ayam di setiap fase pertumbuhan.
  3. Pengaturan suhu dan kelembaban kandang yang optimal: Menjaga suhu dan kelembaban kandang agar tetap nyaman bagi ayam.
  4. Pengayaan lingkungan: Memberikan stimulasi lingkungan untuk mengurangi kebosanan dan stres, misalnya dengan menyediakan mainan atau tempat bersembunyi.
  5. Pelatihan manajemen peternakan: Memberikan pelatihan kepada peternak tentang praktik peternakan yang baik dan kesejahteraan ayam.
Baca Juga  Judul yang Jelas Kunci Pemahaman Bacaan

Tips Praktis untuk Perawatan Ayam yang Manusiawi dan Etis

Penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan dalam peternakan ayam dapat dimulai dari hal-hal sederhana. Perhatian terhadap detail kecil dapat berdampak besar pada kualitas hidup ayam.

Perawatan ayam yang baik tak sekadar soal profit, melainkan juga soal kesejahteraan hewan. Ayam yang sehat menghasilkan telur berkualitas tinggi, sebagaimana guru yang berkualitas mampu mencetak generasi emas. Motivasi untuk menjadi lebih baik, seperti yang dijelaskan dalam artikel motivasi menjadi guru penggerak , juga penting dalam konteks peternakan. Layaknya seorang guru penggerak yang berdedikasi, peternak yang telaten akan memantau kesehatan ayamnya, memastikan pakan bergizi, dan menjaga kebersihan kandang.

Hal ini pada akhirnya berdampak pada kualitas produk dan keberlanjutan usaha peternakan itu sendiri; ayam sehat, peternak untung.

  • Selalu pastikan ketersediaan air bersih dan pakan yang cukup.
  • Bersihkan kandang secara rutin untuk mencegah penyakit.
  • Awasi kesehatan ayam secara berkala dan segera tangani jika ada tanda-tanda penyakit.
  • Berikan ruang gerak yang cukup untuk ayam agar dapat bergerak bebas.
  • Hindari praktik peternakan yang kejam dan tidak manusiawi.

Pengelolaan Kandang dan Lingkungan

Mengapa ayam harus dirawat dengan baik

Kesehatan dan produktivitas ayam sangat bergantung pada kualitas lingkungan tempat mereka dipelihara. Kandang yang bersih, nyaman, dan berventilasi baik merupakan investasi jangka panjang yang akan berdampak signifikan pada kesehatan ternak, mengurangi angka kematian, dan meningkatkan efisiensi produksi. Pengelolaan kandang yang buruk, sebaliknya, dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Berikut uraian lebih lanjut mengenai pengelolaan kandang dan lingkungan yang optimal.

Kebersihan Kandang dan Pencegahan Penyakit

Kebersihan kandang merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit. Kotoran, sisa pakan, dan bulu yang menumpuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi berkembangnya bakteri, virus, dan parasit. Akumulasi amonia dari kotoran juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan ayam, menurunkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Kebersihan yang terjaga akan meningkatkan kualitas udara di dalam kandang, mengurangi stres pada ayam, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas telur atau daging. Peternak skala besar bahkan telah menerapkan teknologi modern seperti sistem pembuangan kotoran otomatis untuk menjaga kebersihan optimal.

Panduan Membersihkan dan Mensterilkan Kandang Ayam

Proses pembersihan dan sterilisasi kandang harus dilakukan secara berkala dan menyeluruh. Berikut langkah-langkahnya: Pertama, kosongkan kandang sepenuhnya dari ayam, kotoran, dan sisa pakan. Kedua, bersihkan seluruh bagian kandang menggunakan air bertekanan tinggi untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Ketiga, aplikasikan desinfektan yang sesuai dengan rekomendasi dokter hewan, pastikan seluruh permukaan kandang terendam larutan desinfektan. Keempat, bilas kandang hingga bersih dari sisa desinfektan. Kelima, keringkan kandang dengan sempurna sebelum memasukkan ayam kembali. Frekuensi pembersihan idealnya dilakukan setiap 2-4 minggu, tergantung kepadatan populasi dan kondisi kandang.

Dampak Kepadatan Populasi Ayam

Kepadatan populasi ayam yang berlebihan dalam satu kandang dapat menimbulkan berbagai masalah. Kondisi yang sempit dan penuh sesak akan meningkatkan persaingan memperebutkan pakan dan air, menyebabkan stres, meningkatkan risiko cedera, dan mempermudah penyebaran penyakit. Ayam yang stres cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Kepadatan juga berdampak negatif pada kualitas hidup ayam, mengurangi ruang gerak, dan menyebabkan perilaku abnormal seperti kanibalisme. Studi telah menunjukkan korelasi kuat antara kepadatan populasi yang tinggi dengan peningkatan angka kematian dan penurunan produktivitas. Sebagai contoh, penelitian di peternakan ayam pedaging menunjukkan peningkatan angka kematian hingga 20% pada kandang dengan kepadatan populasi melebihi standar.

Ilustrasi Kandang Ayam Terawat dan Tidak Terawat

Kandang ayam yang terawat baik ditandai dengan kebersihan yang prima, lantai yang kering dan bebas dari genangan air, serta ventilasi yang memadai. Udara di dalam kandang segar dan tidak berbau amonia menyengat. Ayam tampak sehat, aktif, dan bulu-bulunya bersih dan mengkilap. Sebaliknya, kandang yang tidak terawat terlihat kotor, berbau busuk, dan dipenuhi kotoran. Lantai basah dan berlumpur, ventilasi buruk, dan ayam tampak lesu, bulu kusam, dan banyak yang sakit. Perbedaan ini sangat kentara dan mencerminkan perbedaan manajemen peternakan yang diterapkan. Salah satu contoh nyata perbedaannya terlihat pada tingkat kematian ayam, dimana kandang yang terawat baik menunjukkan angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan kandang yang tidak terawat.

Rekomendasi Ukuran Kandang Ideal

Ukuran kandang ideal harus disesuaikan dengan jumlah ayam dan jenis ayam yang dipelihara. Sebagai contoh, untuk ayam pedaging dengan berat dewasa sekitar 2 kg, rekomendasi luas kandang adalah sekitar 0.1 m²/ekor. Artinya, untuk 100 ekor ayam pedaging, dibutuhkan kandang seluas minimal 10 m². Untuk ayam petelur, luas kandang yang direkomendasikan umumnya lebih besar, sekitar 0.15-0.2 m²/ekor, untuk menjamin kenyamanan dan kesehatan ayam. Perlu diingat, angka ini hanyalah rekomendasi umum, dan ukuran kandang ideal mungkin perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sistem pemeliharaan yang diterapkan. Faktor-faktor lain seperti tinggi kandang, sistem ventilasi, dan kepadatan populasi juga harus dipertimbangkan secara cermat untuk memastikan kesejahteraan ayam.

Baca Juga  Apa yang Memotivasi Menjadi Guru Penggerak?

Nutrisi dan Pemberian Makan

Pemberian pakan yang tepat dan terjadwal merupakan kunci keberhasilan dalam peternakan ayam. Kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas ayam secara langsung dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas nutrisi yang mereka terima. Asupan nutrisi yang baik akan menghasilkan ayam yang sehat, produktif, dan tahan terhadap penyakit, berdampak pada peningkatan efisiensi usaha peternakan. Kurangnya perhatian pada aspek ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang kebutuhan nutrisi ayam pada setiap fase pertumbuhannya sangat krusial. Dari pemilihan jenis pakan hingga manajemen pemberian air minum, setiap detail perlu diperhatikan untuk mencapai hasil optimal. Hal ini bukan sekadar memberikan makan, melainkan sebuah investasi yang menentukan keberhasilan usaha peternakan ayam.

Kebutuhan Pakan Ayam Berdasarkan Tahap Pertumbuhan

Jenis pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan usia dan tahap pertumbuhan ayam. Ayam broiler, misalnya, memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda pada fase starter, grower, dan finisher. Ayam petelur pun demikian, kebutuhan nutrisi akan berbeda antara fase pertumbuhan, produksi, dan masa istirahat bertelur. Perbedaan ini didasarkan pada tingkat metabolisme dan aktivitas fisiologis ayam pada setiap tahap perkembangannya. Pemberian pakan yang tepat akan mendukung pertumbuhan optimal dan produktivitas yang tinggi.

  • Fase Starter (0-4 minggu): Pakan dengan kandungan protein tinggi (20-24%) dan energi tinggi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan cepat.
  • Fase Grower (4-8 minggu): Kandungan protein sedikit diturunkan (18-20%), namun tetap harus tinggi energi untuk mendukung pertumbuhan optimal.
  • Fase Finisher (8-12 minggu): Kandungan protein diturunkan lagi (16-18%) dengan penekanan pada energi untuk mendukung pertumbuhan dan persiapan pemotongan.

Pentingnya Air Bersih dan Cukup

Air bersih dan cukup merupakan komponen penting yang seringkali terabaikan. Air berperan vital dalam proses metabolisme, pencernaan, dan pengaturan suhu tubuh ayam. Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan nafsu makan, dan gangguan kesehatan lainnya, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas. Pastikan selalu tersedia air bersih dan segar dalam jumlah cukup di tempat minum yang mudah diakses oleh ayam.

Komposisi Nutrisi Ideal dalam Pakan Ayam

Nutrisi Ayam Broiler (Starter) Ayam Broiler (Finisher) Ayam Petelur (Produksi)
Protein (%) 22-24 16-18 16-18
Energi (Kkal/kg) 3000-3200 2800-3000 2700-2900
Kalsium (%) 1.0-1.2 0.8-1.0 3.5-4.0
Fosfor (%) 0.6-0.8 0.5-0.7 0.4-0.5

Dampak Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi tertentu akan berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas ayam. Misalnya, kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, bulu kusam, dan daya tahan tubuh menurun. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan gangguan pembentukan tulang dan cangkang telur yang lemah pada ayam petelur. Kekurangan vitamin dan mineral lainnya juga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan penurunan produktivitas. Oleh karena itu, penting untuk memastikan pakan ayam mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup.

Sumber Nutrisi Terbaik untuk Ayam

Jagung, kedelai, dedak padi, bekatul, dan berbagai jenis hijauan merupakan sumber nutrisi yang baik dan terjangkau untuk ayam. Pemberian pakan yang bervariasi dan seimbang akan memastikan ayam mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produktivitas optimal. Konsultasikan dengan ahli nutrisi hewan untuk mendapatkan formulasi pakan yang paling tepat bagi kebutuhan ayam Anda.

Pemungkas

Kesimpulannya, merawat ayam dengan baik bukanlah sekadar kewajiban, melainkan investasi cerdas yang berdampak positif secara menyeluruh. Dari peningkatan produktivitas dan keuntungan ekonomi hingga terjaminnya kesejahteraan hewan, perawatan yang optimal memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Penerapan praktik peternakan yang baik, dipadukan dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan ayam, akan menciptakan siklus yang saling menguntungkan: ayam yang sehat dan bahagia menghasilkan produk berkualitas tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan peternak dan memastikan keberlanjutan usaha. Mari kita bangun sistem peternakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang menempatkan kesejahteraan hewan dan keuntungan ekonomi sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.