Seek unprofessional revenge

Atasi Guru Tidak Profesional di Sekolah

Cara mengatasi guru yang tidak profesional – Atasi Guru Tidak Profesional di Sekolah: Pernah merasa frustrasi dengan perilaku guru yang kurang profesional? Dari sikap acuh tak acuh hingga tindakan yang merugikan siswa, masalah ini perlu ditangani serius. Sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar, bukan tempat di mana mereka harus berhadapan dengan ketidakprofesionalan guru. Kejadian ini bukan hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga berdampak pada perkembangan psikologis siswa. Maka, memahami cara mengatasi situasi ini menjadi penting, untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Artikel ini akan membahas berbagai strategi, mulai dari komunikasi efektif hingga jalur pelaporan yang tepat, untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan setiap siswa mendapatkan haknya untuk belajar dalam lingkungan yang kondusif.

Ketidakprofesionalan guru dapat beragam bentuknya, mulai dari yang tampak sepele hingga yang serius. Ketidakhadiran yang sering, tugas yang diberikan tanpa penjelasan yang memadai, perlakuan diskriminatif, hingga tindakan kekerasan verbal atau bahkan fisik, semuanya merupakan contoh perilaku yang tidak profesional. Dampaknya pun beragam, mulai dari penurunan prestasi belajar, trauma psikologis, hingga merusak reputasi sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mengidentifikasi perilaku tersebut, strategi yang tepat untuk menghadapinya, dan peran penting pihak sekolah dalam menyelesaikan masalah ini.

Mengidentifikasi Tindakan Tidak Profesional Guru

Cara mengatasi guru yang tidak profesional

Profesionalisme guru merupakan pilar penting dalam keberhasilan pendidikan. Kegagalan guru dalam menjalankan tugas secara profesional berdampak luas, tidak hanya pada siswa tetapi juga pada reputasi sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Mengidentifikasi tindakan tidak profesional guru menjadi langkah krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif. Tanpa adanya langkah-langkah yang tepat, masalah ini bisa menghambat perkembangan siswa dan merugikan seluruh ekosistem pendidikan.

Menghadapi guru yang tidak profesional memang menantang, butuh strategi jitu. Komunikasi yang efektif, dokumentasi yang rapi, dan jalur pengaduan yang tepat adalah kunci. Ingat, bahkan dalam situasi sulit seperti ini, terdapat hikmah tersembunyi; bagaimana kita bisa mengubah pengalaman negatif menjadi pembelajaran berharga. Konsep ini mirip dengan positif kali negatif hasilnya , di mana penanganan yang tepat bisa berbuah positif.

Jadi, jangan patah semangat, teruslah berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini dan gunakan pengalaman tersebut sebagai batu loncatan untuk kemajuan. Keteguhan dan kebijaksanaan akan membawa Anda pada hasil yang lebih baik.

Perilaku guru yang menyimpang dari standar profesionalisme dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari yang kasat mata hingga yang lebih halus dan sulit dideteksi. Memahami beragam bentuk pelanggaran etika dan profesionalisme guru menjadi kunci dalam upaya perbaikan dan pencegahan.

Contoh Tindakan Guru yang Tidak Profesional

Berbagai perilaku guru dapat dikategorikan sebagai tidak profesional. Hal ini dapat berupa tindakan yang merugikan siswa secara langsung, maupun yang berdampak negatif pada lingkungan sekolah secara umum. Dampaknya pun bervariasi, mulai dari penurunan prestasi belajar hingga rusaknya reputasi sekolah.

Menghadapi guru yang tidak profesional? Laporkan ke sekolah, cari solusi bersama orangtua, atau bahkan konsultasikan ke dinas pendidikan. Ingat, profesionalisme guru sangat krusial karena, seperti dijelaskan dalam artikel mengapa guru disebut pekerjaan yang menghasilkan jasa , mereka memberikan layanan pendidikan yang berdampak besar pada masa depan siswa. Oleh karena itu, upaya untuk memastikan kualitas pendidikan yang baik termasuk mengatasi kendala seperti guru yang tidak profesional, harus terus dilakukan secara sistematis dan terukur.

Jangan ragu untuk bersuara demi terwujudnya lingkungan belajar yang optimal.

  • Ketidakhadiran yang sering dan tanpa keterangan yang memadai, mengganggu proses belajar mengajar.
  • Kegagalan dalam mempersiapkan materi pelajaran dengan baik, mengakibatkan pembelajaran yang tidak efektif.
  • Perilaku diskriminatif terhadap siswa berdasarkan latar belakang, agama, atau kemampuan akademik.
  • Penggunaan bahasa yang kasar, tidak sopan, atau merendahkan martabat siswa.
  • Ketidakmampuan dalam mengelola kelas dan menjaga ketertiban, menciptakan lingkungan belajar yang kacau.

Lima Contoh Perilaku Guru yang Menunjukkan Kurangnya Etika Profesional

Berikut beberapa contoh konkret yang menggambarkan kurangnya etika profesionalisme guru. Contoh-contoh ini diambil dari berbagai kasus nyata yang pernah terjadi, meskipun detailnya dimodifikasi untuk menjaga privasi.

Menghadapi guru yang tidak profesional? Laporkan, cari solusi lewat jalur resmi, atau bahkan berdiskusi dengan orang tua dan pihak sekolah. Kemampuan kita untuk ‘mendengar’ masukan dan kritik, sama pentingnya dengan kemampuan pendengaran itu sendiri. Bayangkan, seperti yang dijelaskan di mengapa orang yang gendang telinganya rusak sulit untuk mendengarkan bunyi , kerusakan pada organ pendengaran membatasi penerimaan informasi.

Baca Juga  Mengapa Salat Berjamaah Lebih Utama Dari Salat Sendirian?

Begitu pula, jika kita ‘budek’ terhadap kritik, kita akan kesulitan memperbaiki kekurangan. Oleh karena itu, tanggapi setiap upaya perbaikan dalam menghadapi guru yang tidak profesional sebagai langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Jangan abaikan, bertindaklah.

  1. Seorang guru yang secara konsisten datang terlambat ke sekolah dan sering meninggalkan kelas tanpa izin.
  2. Guru yang memberikan nilai tidak adil kepada siswa berdasarkan faktor di luar prestasi akademik.
  3. Guru yang mengabaikan kebutuhan belajar siswa dengan kesulitan khusus dan tidak memberikan dukungan yang diperlukan.
  4. Guru yang menggunakan media sosial untuk mengkritik atau menghina siswa.
  5. Guru yang gagal menjaga kerahasiaan informasi pribadi siswa.

Perbandingan Perilaku Guru Profesional dan Tidak Profesional

Tabel berikut membandingkan perilaku guru profesional dan tidak profesional, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap siswa dan sekolah.

Perilaku Deskripsi Dampak pada Siswa Dampak pada Sekolah
Profesional Mempersiapkan materi pelajaran dengan baik, hadir tepat waktu, bersikap adil dan ramah, mengelola kelas dengan efektif, memberikan umpan balik yang konstruktif. Meningkatkan prestasi belajar, rasa percaya diri, dan motivasi belajar. Meningkatkan reputasi sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Tidak Profesional Sering terlambat atau absen, tidak mempersiapkan materi, bersikap diskriminatif, menggunakan bahasa kasar, gagal mengelola kelas. Menurunkan prestasi belajar, menimbulkan rasa frustasi dan kekecewaan, merusak kepercayaan terhadap guru dan sekolah. Menurunkan reputasi sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang negatif, menimbulkan masalah disiplin.

Ciri-Ciri Guru yang Tidak Profesional

Beberapa poin penting berikut ini dapat digunakan sebagai indikator awal untuk mengidentifikasi guru yang tidak profesional. Penting untuk diingat bahwa satu indikator saja belum tentu cukup untuk menyimpulkan ketidakprofesionalan seorang guru, tetapi kombinasi beberapa indikator dapat menjadi petunjuk yang kuat.

  • Konsistensi dalam menunjukkan perilaku negatif yang mengganggu proses belajar mengajar.
  • Kurangnya komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik.
  • Ketidakmampuan dalam membangun hubungan yang positif dan produktif dengan siswa dan rekan kerja.

Indikator Utama Perlunya Intervensi

Tiga indikator utama berikut ini menandakan perlunya intervensi terhadap perilaku guru yang tidak profesional. Intervensi dapat berupa pembinaan, pelatihan, atau bahkan tindakan disiplin yang lebih tegas, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran.

  1. Keluhan berulang dari siswa dan orang tua mengenai perilaku guru yang tidak profesional.
  2. Bukti yang kuat menunjukkan adanya pelanggaran kode etik guru atau peraturan sekolah.
  3. Dampak negatif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa dan lingkungan sekolah.

Strategi Menghadapi Guru Tidak Profesional

Berhadapan dengan guru yang tidak profesional bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi siswa. Ketidakprofesionalan dapat berdampak negatif pada proses belajar mengajar dan kesejahteraan siswa. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki strategi yang efektif untuk mengatasi situasi ini, mulai dari pendekatan yang bersifat personal hingga jalur pelaporan resmi. Tindakan yang tepat akan bergantung pada tingkat keparahan masalah dan konteksnya.

Strategi Mengatasi Ketidakprofesionalan Guru

Menghadapi guru yang tidak profesional memerlukan pendekatan yang terukur dan bertahap. Berikut tiga strategi yang dapat dipertimbangkan, disesuaikan dengan situasi yang dihadapi:

  1. Komunikasi Langsung (untuk masalah ringan): Jika masalahnya relatif kecil, seperti keterlambatan dalam memberikan nilai atau penjelasan materi yang kurang jelas, cobalah untuk berkomunikasi langsung dengan guru tersebut. Pilih waktu yang tepat dan sampaikan kekhawatiran Anda dengan sopan dan lugas, fokus pada dampaknya terhadap pembelajaran Anda.
  2. Mediasi oleh Pihak Ketiga (untuk masalah sedang): Jika komunikasi langsung tidak membuahkan hasil, pertimbangkan untuk meminta bantuan konselor sekolah, wali kelas, atau kepala sekolah untuk menjadi mediator. Kehadiran pihak ketiga dapat membantu memfasilitasi komunikasi yang lebih konstruktif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
  3. Pelaporan Resmi (untuk masalah serius): Untuk kasus yang serius, seperti pelecehan verbal, diskriminasi, atau tindakan yang melanggar kode etik guru, laporkan langsung kepada pihak yang berwenang di sekolah, seperti kepala sekolah atau komite etik guru. Dokumentasikan semua bukti yang Anda miliki, seperti tanggal kejadian, saksi, dan dampak yang ditimbulkan.

Langkah-langkah Mengatasi Kerugian Akibat Tindakan Guru Tidak Profesional

Merasa dirugikan oleh tindakan guru yang tidak profesional bisa menimbulkan frustrasi dan ketidaknyamanan. Langkah-langkah sistematis penting untuk melindungi hak dan kesejahteraan siswa.

  • Dokumentasikan setiap kejadian, termasuk tanggal, waktu, dan detail kejadian. Catat nama saksi jika ada.
  • Kumpulkan bukti pendukung, seperti email, pesan, atau rekaman audio/video (jika memungkinkan dan sesuai aturan sekolah).
  • Konsultasikan dengan orang tua atau wali untuk mendapatkan dukungan dan arahan.
  • Laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang di sekolah sesuai prosedur yang berlaku.
  • Jika perlu, cari bantuan hukum untuk melindungi hak-hak Anda.

Komunikasi Efektif dengan Guru Tidak Profesional

Komunikasi yang efektif dan asertif sangat penting dalam mengatasi masalah dengan guru. Hal ini membutuhkan keseimbangan antara menjaga sopan santun dan menyampaikan kekhawatiran dengan jelas.

Contoh kalimat yang efektif:

“Pak/Bu Guru, saya ingin menyampaikan bahwa saya mengalami kesulitan memahami materi X karena Y. Apakah ada kemungkinan untuk mendapatkan penjelasan tambahan atau bimbingan?”

“Pak/Bu Guru, saya merasa sedikit tidak nyaman dengan cara penyampaian Anda yang Z. Saya berharap kita bisa berkomunikasi dengan lebih efektif ke depannya.”

Hindari bahasa yang emosional atau agresif. Fokus pada fakta dan dampak tindakan guru terhadap pembelajaran Anda.

Baca Juga  Mengapa Sejarah Dapat Dikatakan Sebagai Seni?

Prosedur Pelaporan Pelanggaran Kode Etik Guru

Pelaporan pelanggaran kode etik guru harus dilakukan melalui jalur yang tepat untuk memastikan penanganan yang efektif dan profesional. Prosedur pelaporan umumnya melibatkan beberapa langkah:

Langkah Penjelasan
1. Dokumentasi Kumpulkan bukti yang mendukung klaim Anda.
2. Konsultasi Bicara dengan orang tua, wali kelas, atau konselor sekolah.
3. Pelaporan Formal Ajukan laporan tertulis kepada kepala sekolah atau bagian kepegawaian.
4. Tindak Lanjut Ikuti proses investigasi dan ikuti instruksi dari pihak sekolah.

Setiap sekolah mungkin memiliki prosedur spesifik. Pastikan untuk memahami dan mengikuti prosedur yang berlaku di sekolah Anda.

Peran Pihak Sekolah dalam Menangani Masalah Guru Tidak Profesional

Keberadaan guru profesional sangat krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif. Namun, jika terjadi permasalahan terkait ketidakprofesionalan guru, peran sekolah menjadi sangat penting dalam menangani keluhan dan memastikan proses pembelajaran tetap berjalan optimal. Ketepatan dan efektivitas penanganan masalah ini akan berdampak signifikan pada kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa. Tanggung jawab ini tidak hanya berada di pundak kepala sekolah, tetapi juga melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK), orang tua siswa, dan bahkan pengawas sekolah.

Peran Kepala Sekolah dan Guru BK

Kepala sekolah bertindak sebagai pemimpin dan pengambil keputusan utama dalam menangani masalah guru tidak profesional. Mereka bertanggung jawab untuk menciptakan budaya sekolah yang menjunjung tinggi profesionalisme dan etika. Sementara itu, guru BK berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam menyelesaikan konflik, memberikan konseling kepada siswa dan guru yang terlibat, serta memberikan dukungan psikologis.

Kepala sekolah harus memastikan adanya mekanisme pelaporan yang jelas dan mudah diakses oleh siswa dan orang tua. Guru BK kemudian akan melakukan investigasi awal, memberikan konseling, dan mencari solusi yang tepat sesuai dengan tingkat keparahan masalah. Kolaborasi yang efektif antara kepala sekolah dan guru BK sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Alur Penyelesaian Masalah yang Melibatkan Siswa, Orang Tua, dan Pihak Sekolah

Proses penyelesaian masalah harus transparan dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Berikut tahapan yang ideal:

Siswa melaporkan masalah kepada guru BK atau kepala sekolah.

Guru BK melakukan investigasi awal dan wawancara dengan siswa, guru yang bersangkutan, dan jika perlu, orang tua siswa.

Jika diperlukan, diadakan mediasi antara siswa, guru, dan orang tua untuk mencari solusi bersama.

Kepala sekolah mengambil keputusan berdasarkan hasil investigasi dan mediasi, yang bisa berupa teguran lisan, tertulis, hingga sanksi lebih berat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dokumentasi seluruh proses penyelesaian masalah disimpan dengan rapi untuk referensi di masa mendatang.

Langkah Pencegahan Perilaku Tidak Profesional Guru

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Sekolah perlu proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung profesionalisme guru. Ini meliputi:

  • Penerapan kode etik guru yang jelas dan tegas.
  • Sosialisasi dan pelatihan berkala tentang kode etik dan standar profesionalisme guru.
  • Pembentukan mekanisme pengawasan dan evaluasi kinerja guru yang berkala dan objektif.
  • Penyediaan saluran komunikasi yang efektif antara guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa.
  • Pembinaan dan mentoring bagi guru muda atau guru yang baru bergabung.

Pelatihan dan Pengembangan Profesional Guru

Sekolah perlu menyediakan program pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan etika guru. Program ini harus mencakup:

  1. Pelatihan tentang strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif.
  2. Pelatihan tentang manajemen kelas dan pengelolaan perilaku siswa.
  3. Pelatihan tentang etika profesi kependidikan dan pengembangan kepribadian.
  4. Pelatihan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
  5. Fasilitas untuk mengikuti seminar, workshop, atau konferensi terkait pendidikan.

Peran Pengawas Sekolah, Cara mengatasi guru yang tidak profesional

Pengawas sekolah berperan sebagai pihak eksternal yang memastikan standar profesionalisme guru terjaga. Mereka melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala, memberikan arahan dan bimbingan kepada sekolah, serta menindaklanjuti laporan terkait pelanggaran etika dan profesionalisme guru. Kehadiran pengawas sekolah menjadi jaringan pengaman dalam memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.

Dampak Perilaku Guru Tidak Profesional

Unprofessional doctors wible pamela md intimidate censor harass word used one unprofessionalism comments

Perilaku guru yang tidak profesional memiliki konsekuensi yang meluas, berdampak signifikan terhadap siswa, lingkungan sekolah, dan bahkan reputasi institusi pendidikan. Dampak ini bukan hanya sebatas nilai akademis yang menurun, tetapi juga meluas pada aspek psikologis dan perkembangan jangka panjang siswa. Ketidakprofesionalan guru, sekecil apapun, dapat menciptakan gelombang efek domino yang merugikan semua pihak.

Dampak Negatif terhadap Siswa

Perilaku guru yang tidak profesional, seperti ketidakkonsistenan dalam mengajar, ketidakpedulian terhadap siswa, atau bahkan tindakan diskriminatif, menciptakan lingkungan belajar yang toksik. Hal ini berdampak secara langsung pada perkembangan akademik dan psikologis siswa. Ketidakpedulian guru dapat menyebabkan siswa merasa terabaikan, mengurangi motivasi belajar, dan berujung pada prestasi akademik yang buruk. Sebaliknya, tindakan diskriminatif dapat menimbulkan trauma psikologis yang mendalam dan sulit disembuhkan.

  • Dampak Akademik: Nilai menurun, kesulitan memahami materi, rendahnya partisipasi dalam kegiatan belajar.
  • Dampak Psikologis: Kecemasan, depresi, rendahnya kepercayaan diri, trauma, dan kesulitan bersosialisasi.
Baca Juga  Siapakah Tokoh Dongeng yang Disampaikan Guru?

Bayangkan seorang siswa yang selalu diabaikan gurunya ketika bertanya, atau yang selalu dikritik tanpa solusi yang membangun. Kejadian tersebut bukan hanya akan menurunkan prestasinya, tetapi juga akan merusak kepercayaan dirinya dan menciptakan rasa takut untuk bertanya dan berpartisipasi aktif di kelas. Kondisi ini berpotensi berdampak jangka panjang pada kehidupan sosial dan karir siswa tersebut.

Dampak terhadap Lingkungan Sekolah

Perilaku guru yang tidak profesional tidak hanya berdampak pada siswa secara individual, tetapi juga menciptakan iklim negatif di lingkungan sekolah secara keseluruhan. Ketidakprofesionalan yang menyebar dapat menurunkan moral seluruh staf, mengganggu kerja sama tim, dan menciptakan konflik antar guru maupun antara guru dengan siswa. Hal ini akan mengganggu proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Dampak Contoh
Menurunnya moral staf Guru lain menjadi demotivasi dan kurang bersemangat dalam mengajar.
Gangguan kerja sama tim Kerjasama antar guru dalam pengembangan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler terhambat.
Konflik antar guru/siswa Munculnya perselisihan dan pertengkaran yang mengganggu proses pembelajaran.

Pengaruh terhadap Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan guru. Guru yang tidak profesional, misalnya yang kurang empati atau sering memberikan hukuman yang tidak mendidik, dapat secara signifikan menurunkan motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa tidak nyaman, takut, dan enggan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi ini akan berdampak buruk pada pencapaian akademis mereka.

Contohnya, seorang guru yang selalu membanding-bandingkan prestasi siswa satu sama lain akan menciptakan rasa tidak aman dan persaingan yang tidak sehat, akhirnya membuat siswa merasa tertekan dan kehilangan minat belajar. Sebaliknya, guru yang suportif dan memotivasi akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai potensi terbaiknya.

Dampak terhadap Reputasi Sekolah

Perilaku guru yang tidak profesional dapat merusak reputasi sekolah. Kejadian seperti kekerasan verbal atau fisik, pelecehan seksual, atau bahkan korupsi yang melibatkan guru akan menimbulkan citra negatif bagi sekolah di mata masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah pendaftar siswa baru dan bahkan berujung pada sanksi dari pihak berwenang.

Berita tentang guru yang tidak profesional yang tersebar luas di media sosial atau melalui mulut ke mulut dapat menyebabkan orang tua ragu untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Reputasi yang buruk akan sulit diperbaiki, dan akan berdampak jangka panjang pada keberlangsungan sekolah.

Dampak Jangka Panjang terhadap Perkembangan Siswa

Dampak perilaku guru yang tidak profesional terhadap siswa dapat berdampak jangka panjang, bahkan hingga dewasa. Trauma psikologis yang dialami siswa akibat perlakuan guru yang tidak profesional dapat mempengaruhi kepercayaan diri, hubungan sosial, dan bahkan kesehatan mental mereka di masa depan. Prestasi akademik yang buruk akibat kurangnya dukungan dari guru juga dapat membatasi kesempatan mereka di masa depan.

Pengalaman negatif di sekolah dapat membentuk pola pikir dan perilaku siswa dalam jangka panjang. Mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat, mengatasi stres, dan mencapai potensi penuh mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan kondusif bagi perkembangan siswa.

Pemungkas: Cara Mengatasi Guru Yang Tidak Profesional

Seek unprofessional revenge

Mengatasi guru yang tidak profesional membutuhkan pendekatan yang holistik. Bukan hanya siswa dan orang tua yang berperan, tetapi juga pihak sekolah, termasuk kepala sekolah, guru BK, dan pengawas sekolah. Komunikasi yang efektif, prosedur pelaporan yang jelas, serta pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru merupakan kunci utama untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan profesional. Ingatlah, tujuan utama adalah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua siswa, di mana mereka dapat berkembang secara optimal tanpa terbebani oleh perilaku guru yang tidak profesional. Melalui kerja sama dan tindakan yang tepat, kita dapat membangun sekolah yang lebih baik dan lebih berkualitas.